• Jelajahi

    Aplikasi (1) Artis (3) Covid 19 (1) Daerah (553) Hukum (85) Internasional (187) Kampus (57) Lifestyle (16) Nasional (276) Politik (74)
    Copyright © elitnesia.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    MAA Bireuen Gelar Sosialisasi Adat Aceh, Upaya Konkret Lestarikan Budaya Lokal

    30 April 2025, 14:49 WIB Last Updated 2025-04-30T07:49:38Z

     

    Sejumlah tokoh adat dan pejabat menghadiri kegiatan sosialisasi adat istiadat Aceh yang digelar Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Bireuen di Wisma Bireuen Jaya, Rabu (30/4/2025).

    Elitnesia.id|Bireuen,— Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Bireuen menggelar sosialisasi adat istiadat Aceh di Wisma Bireuen Jaya, Rabu (30/4/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya konkret melestarikan tradisi serta memperkuat peran lembaga adat dalam menjaga harmoni sosial di tingkat mukim dan gampong.


    Sosialisasi diikuti 35 peserta yang terdiri dari pengurus MAA, tokoh adat, serta perwakilan sejumlah lembaga. Selain menerima materi, peserta juga difasilitasi konsumsi dan transportasi selama kegiatan berlangsung.


    Pelaksana Tugas Sekretaris MAA Bireuen, Tarmizi, ST, MM, mengatakan kegiatan ini penting untuk memperkuat kapasitas pengurus adat dalam menjalankan fungsi sosial dan budaya di tengah masyarakat.


    “Kegiatan ini menjadi ruang belajar bersama agar lembaga adat mampu menjawab tantangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur yang diwariskan leluhur,” kata Tarmizi.


    Wakil Bupati Bireuen, Razuardi, yang membuka kegiatan tersebut, menekankan pentingnya menjaga dan mengembangkan budaya lokal. Menurut dia, adat istiadat adalah identitas kolektif masyarakat Aceh yang harus terus dipelihara.


    “Kita bangga karena adat masih dijalankan, meski dalam bentuk sederhana, namun tetap sarat makna dan relevan dengan kehidupan hari ini,” ujar Razuardi.


    Ketua MAA Bireuen, Drs. H. Ridwan Khalid, menambahkan bahwa adat istiadat bukan sekadar warisan budaya, melainkan instrumen sosial yang berperan dalam penyelesaian konflik dan penguatan nilai gotong royong.


    “Pelestarian adat perlu disertai peningkatan tata kelola kelembagaan, termasuk manajemen dan administrasi. Ini penting agar lembaga adat tidak hanya hadir secara simbolik, tetapi juga fungsional,” ujarnya.


    MAA Bireuen berharap, melalui kegiatan ini, nilai-nilai adat Aceh dapat terus hidup dan dikenal tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga secara nasional dan global.


    Redaksi : Ipul pedank laut 

    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini

    Daerah

    +