• Jelajahi

    Aplikasi (1) Artis (3) Covid 19 (1) Daerah (553) Hukum (85) Internasional (187) Kampus (57) Lifestyle (16) Nasional (276) Politik (74)
    Copyright © elitnesia.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    DEMA IAIN Lhokseumawe Desak Kejagung Usut Dugaan Korupsi Chromebook dan Google Cloud di Era Nadiem

    29 Mei 2025, 12:56 WIB Last Updated 2025-05-29T05:56:01Z

     




    Elitnesia.id|Lhokseumawe, 27 Mei 2025 — Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe mendesak Kejaksaan Agung mengusut tuntas dugaan korupsi dalam proyek pengadaan laptop Chromebook dan layanan Google Cloud di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada masa Menteri Nadiem Makarim.


    Dalam konferensi pers yang digelar Selasa (27/5), Menteri Pendidikan dan Agama DEMA IAIN Lhokseumawe, Rizky Manurung, menyatakan keprihatinan atas dugaan penyimpangan anggaran pendidikan yang nilainya mencapai triliunan rupiah.


    “Kasus ini bukan sekadar kerugian negara, tetapi juga bentuk pengkhianatan terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan nasional,” kata Rizky.


    Ia menyoroti dugaan rekayasa kebijakan yang mengarah pada pemaksaan pengadaan Chromebook, meski evaluasi internal Pustekkom Kemendikbudristek pada 2018–2019 menunjukkan perangkat tersebut tidak efektif. Selain itu, Rizky menilai kebijakan tersebut mengabaikan keterbatasan infrastruktur internet di berbagai daerah.


    “Ini ironi besar. Alih-alih menunjang pembelajaran, perangkat ini justru diduga menjadi alat korupsi,” ujarnya.


    DEMA juga merespons penggeledahan Kejagung di kediaman dua mantan staf khusus Mendikbudristek. Rizky menyebut langkah itu sebagai indikasi keterlibatan aktor-aktor penting dan mendesak agar proses hukum dilanjutkan secara menyeluruh dan tanpa pandang bulu.


    “Publik menanti klarifikasi dari Nadiem Makarim. Sebagai pemimpin kementerian kala itu, ia harus menunjukkan akuntabilitas dan bersikap terbuka terhadap proses hukum,” tambahnya.


    Rizky mengajak mahasiswa dan masyarakat untuk terus mengawal kasus ini. “Setiap rupiah di sektor pendidikan adalah investasi bangsa. Tidak boleh disalahgunakan,” pungkasnya.


    Sumber : Amri
    Editor : Ipul pedank laut 
    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini