• Jelajahi

    Aplikasi (1) Artis (3) Covid 19 (1) Daerah (553) Hukum (87) Internasional (187) Kampus (58) Lifestyle (16) Nasional (348) Politik (74)
    Copyright © elitnesia.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Lomba Kukur Kelapa Jadi Daya Tarik HUT ke-80 RI di Geudong Tampu

    17 Agustus 2025, 15:19 WIB Last Updated 2025-08-17T08:22:05Z

     

    Sejumlah ibu-ibu Gampong Geudong Tampu, Kecamatan Jeumpa, beradu cepat dalam lomba kukur kelapa pada perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025). Sebanyak 15 pasang peserta mengikuti lomba mulai dari mengupas hingga mengukur kelapa.


    Elitnesia.id|Bireuen, – Suasana riuh penuh semangat tampak di Lapangan Bola Gampong Geudong Tampu, Kecamatan Jeumpa, Minggu (17/8/2025). Sebanyak 15 pasang ibu-ibu beradu cepat dalam lomba kukur kelapa yang menjadi salah satu rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di desa tersebut.


    Lomba dimulai dengan tantangan mengupas kelapa, kemudian peserta harus segera mengukurnya hingga menghasilkan serutan halus. Keterampilan tradisional yang biasanya dikerjakan di dapur ini seolah menjadi tontonan menarik, dengan sorakan dan tawa penonton yang tak henti memberikan dukungan.


    Panitia bersama para peserta lomba kukur kelapa berpose bersama seusai perlombaan dalam rangka perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia di Gampong Geudong Tampu, Kecamatan Jeumpa, Bireuen, Minggu (17/8/2025).



    Penjabat Keuchik Geudong Tampu, Fitriani, mengatakan lomba kukur kelapa bukan hanya hiburan, tetapi juga cara melestarikan tradisi masyarakat. “Dulu, hampir setiap rumah punya kukuran kelapa. Melalui lomba ini, generasi muda bisa melihat kembali kearifan lokal yang mulai jarang ditemui,” ujarnya.


    Ketua panitia, Asni Muriska, yang didampingi Muikhwan dan Bahagia, menambahkan bahwa antusiasme peserta membuat lomba ini menjadi salah satu agenda paling ramai. “Meski sederhana, ibu-ibu sangat bersemangat. Mereka tidak hanya berlomba, tapi juga menunjukkan kebersamaan,” kata Asni.


    Dengan wajah penuh keringat, para peserta terus berjuang mengukir kelapa meski tangan mulai lelah. Teriakan penonton semakin membakar semangat mereka hingga garis akhir. Bagi warga, lomba ini bukan semata-mata soal menang atau kalah, melainkan kebersamaan dalam merayakan kemerdekaan.



    Redaksi : Ipul pedank laut 

    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini