Elitnesia.id|Bireuen – Ketua JASA Kabupaten Bireuen, Muliadi, mengungkapkan bahwa banyak anak syuhada (Aneuk Syuhada) di Aceh, khususnya di Bireuen, belum mendapat perhatian yang memadai di bidang pendidikan pasca konflik.
“Pasca ayah kami syahid, tidak ada lagi yang peduli dengan pendidikan kami. Banyak di antara kami yang tidak bisa melanjutkan kuliah karena terkendala biaya,” kata Muliadi, Kamis 18/09/2025.
Ia berharap Pemerintah Aceh dapat lebih peduli dan mengambil langkah konkret untuk menjamin keberlanjutan pendidikan anak-anak korban konflik. “Kami butuh program reintegrasi pendidikan yang nyata, bukan sekadar janji,” ujarnya.
Menurut Muliadi, reintegrasi pendidikan sangat penting agar anak-anak syuhada tidak semakin tertinggal dalam pembangunan Aceh. Ia juga mendorong pemerintah kabupaten/kota bekerja sama dengan Pemerintah Aceh untuk memberikan beasiswa, pelatihan, dan pendampingan psikososial bagi mereka.
“Kami hanya ingin kesempatan yang sama untuk masa depan yang lebih baik,” tutup Muliadi.
Dalam pertemuan di kampus Universitas Islam Aceh dengan pengurus kami siap melanjutkan pendidikan, tapi wujud kepedulian pemerintahan aceh bagi kami anak jasa , ingin kami lihat .pungkasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar