• Jelajahi

    Aplikasi (1) Artis (3) Covid 19 (1) Daerah (553) Hukum (87) Internasional (187) Kampus (58) Lifestyle (16) Nasional (348) Politik (74)
    Copyright © elitnesia.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Bireuen Jadi Pelopor: 191 Operator Dayah Dilatih Aplikasi E-Datuda untuk Wujudkan Data Tunggal Aceh

    17 November 2025, 11:34 WIB Last Updated 2025-11-17T04:34:40Z

     

    Para operator dayah mengikuti Pelatihan Penggunaan Aplikasi E-Datuda yang digelar Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Bireuen di Oproom LPTQ Bireuen, Senin (17/11/2025). Kegiatan dibuka oleh Asisten I Setdakab Bireuen.

    Elitnesia.id|Bireuen ,– Pemerintah Kabupaten Bireuen memulai langkah besar dalam modernisasi tata kelola dayah. Sebanyak 191 operator dayah dari seluruh kecamatan mengikuti Pelatihan Penggunaan Aplikasi E-Datuda, yang berlangsung pada 17–20 November 2025 di Oproom LPTQ Bireuen.


    Kegiatan ini dibuka resmi pada Senin (17/11/2025) oleh Asisten I Setdakab Bireuen, Mulyadi, SH, MM, mewakili Bupati Bireuen. Hadir pula Kepala Dinas Syariat Islam, Kepala Dinas Pendidikan Dayah, pimpinan dayah, pejabat eselon, serta peserta Angkatan I.


    Pelatihan tersebut merupakan bagian dari program besar Pemerintah Aceh dalam menghadirkan data tunggal dayah yang akurat, terintegrasi, dan dapat diakses secara daring.


    Dalam sambutannya, Mulyadi menegaskan bahwa digitalisasi bukan hanya penggunaan perangkat lunak, tetapi transformasi sistemik menuju administrasi dayah yang lebih tertib.


    “Data adalah cahaya. Dan cahaya adalah syarat bagi arah. Dayah kita memiliki potensi besar, tetapi tanpa data yang rapi, potensi itu tidak akan terbaca secara utuh,” ujarnya.


    Ia menyebutkan, aplikasi E-Datuda (Elektronik Data Tunggal Dayah) menjadi fondasi penting bagi akreditasi, perencanaan bantuan, peningkatan mutu pendidikan, serta integrasi informasi santri, guru, dan sarana-prasarana dayah di seluruh Aceh.


    “Teknologi bukan pengganti tradisi. Ia adalah jembatan untuk menguatkan tradisi. Digitalisasi tidak menghilangkan kitab kuning atau talaqqi, tetapi memuliakan dayah dan menata pelayanan lebih baik,” katanya.


    Pelatihan ini diprakarsai Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Bireuen dan diselenggarakan dalam empat hari, terbagi menjadi delapan angkatan dengan 25–30 peserta per angkatan.


    Kepala Dinas Pendidikan Dayah Bireuen, Anwar, S.Ag, M.A.P, menjelaskan bahwa pelatihan dirancang untuk memastikan data dayah tersusun secara tunggal, bebas duplikasi, dan mampu merepresentasikan kondisi riil dayah.


    “Operator adalah garda terdepan. Tugas mereka bukan hanya mengisi data, tetapi membangun fondasi masa depan pendidikan dayah,” tegasnya.



    Anwar menambahkan, E-Datuda memuat data profil dayah, data guru, data santri berbasis NIK, serta informasi sarana-prasarana—baik yang tersedia maupun yang masih menjadi kebutuhan.


    Dukung Program ‘Bireuen Kota Santri’


    Transformasi digital yang sedang dijalankan menjadi bagian dari komitmen daerah dalam mendukung program Bireuen Sebagai Kota Santri, terutama dalam peningkatan mutu dan tata kelola lembaga pendidikan berbasis tradisi Islam.


    Asisten I juga menyampaikan harapan agar Bireuen dapat menjadi daerah percontohan digitalisasi dayah di Aceh.


    “Jika data dayah kuat, kebijakan akan tepat. Jika kebijakan tepat, mutu pendidikan dayah akan maju. Ini bagian dari ikhtiar kita mempersiapkan generasi Aceh masa depan,” ujarnya.


    Ia menegaskan kembali bahwa E-Datuda bukan sekadar sistem administratif, tetapi langkah strategis untuk menghadirkan dayah yang tertib, transparan, dan berdaya saing.


    Sejumlah peserta mengapresiasi pelatihan tersebut. Mereka menilai kegiatan ini membantu meningkatkan kapasitas operator dayah di tengah laju perkembangan teknologi.


    “Dayah tidak boleh tertinggal di zaman serba cepat seperti sekarang. Pelatihan ini sangat membantu kami memahami sistem baru,” ujar salah seorang peserta Angkatan I.


    Pemerintah Kabupaten Bireuen berharap seluruh dayah dapat segera mengadopsi sistem E-Datuda secara menyeluruh sehingga pengelolaan dayah semakin modern, profesional, dan tetap berakar pada nilai-nilai keislaman.


    Redaksi : Ipul pedank laut 

    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini