Ketua Apdesi Bireuen Minta Presiden Prabowo Buka Jalur Resmi Bantuan Internasional

 

Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bireuen, Bahrul Fazal, SH,.

Elitnesia.id|Bireuen, — Desakan agar pemerintah pusat membuka akses resmi bantuan internasional untuk penanganan banjir besar yang melanda Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) terus menguat. Lambatnya penanganan di lapangan dinilai tidak sebanding dengan skala bencana yang terjadi, terutama di wilayah yang hingga kini masih terisolasi. Terlebih, bencana tersebut belum ditetapkan sebagai bencana nasional.

Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bireuen, Bahrul Fazal, SH, menilai kondisi banjir saat ini sudah berada pada fase darurat dengan tingkat kerusakan yang sangat luas.

“Kondisi banjir di Sumatera sudah berada di titik yang tidak lagi dapat dijelaskan sebagai bencana biasa. Data dan fakta di lapangan sangat jelas menunjukkan tingkat kerusakan kali ini lebih merata dibandingkan dengan bencana tsunami yang melanda Aceh dan Sri Lanka pada 2006 silam,” ujar Bahrul kepada media, Minggu (07/12/2025).

Menurutnya, berbagai sektor pelayanan dasar lumpuh. Ribuan keluarga masih terisolasi, jalan nasional terputus, dan sejumlah infrastruktur vital dilaporkan hancur. Situasi ini diperparah dengan tertundanya alur distribusi bantuan akibat akses penghubung, jaringan telekomunikasi, dan listrik yang belum pulih.

“Dampak lambatnya pengambilan keputusan sangat terasa di lapangan. Hingga kini masih banyak penduduk yang kekurangan makanan karena bantuan tidak bisa masuk ke beberapa desa,” ucapnya.

Melihat penanganan yang stagnan selama beberapa hari terakhir, Bahrul mendesak pemerintah pusat mengambil langkah cepat dan strategis dengan membuka jalur resmi bantuan dari luar negeri.

“Jika negara tidak mampu menangani sendiri, maka harus membuka akses bantuan dunia luar. Ini bukan soal harga diri negara, tetapi soal kemanusiaan. Selama ini negara kita juga selalu hadir memberikan bantuan ke negara mana pun ketika dilanda musibah,” katanya dengan nada sedih.

Redaksi : Ipul pedank laut