![]() |
Ketua Pembina Yayasan Almuslim Peusangan Sekaligus Anggota DPR Aceh Rusyidi Mukhtar (Ceulangiek), |
Elitnesia.id, Peusangan, Bireuen — Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan Bireuen resmi mendapatkan izin pendirian Fakultas Kedokteran. Keputusan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah kampus wakaf tersebut dan menjadi jawaban atas kebutuhan besar masyarakat Aceh terhadap akses pendidikan kedokteran yang berkualitas dan terjangkau.
Ketua Pembina Yayasan Almuslim Peusangan Sekaligus Anggota DPR Aceh Rusyidi Mukhtar (Ceulangiek), menyambut lahirnya Fakultas Kedokteran ini dengan penuh rasa bangga dan haru. Menurutnya, pendirian fakultas ini bukan hanya hasil dari proses administratif, tetapi merupakan cerminan dari semangat perjuangan panjang dan keyakinan kolektif seluruh elemen masyarakat yang telah membesarkan Umuslim dengan cinta dan keikhlasan.
"Yayasan Almuslim Peusangan bukanlah yayasan biasa. Ini adalah lembaga wakaf umat yang dibangun dari sumbangan rakyat, didorong oleh niat mulia, dan dijiwai oleh semangat sosial. Kini, lembaga ini berhasil mewujudkan mimpi besar: membangun Fakultas Kedokteran dari desa kecil di Peusangan," ujar Ceulangiek.
Ia menegaskan bahwa proses menuju pendirian fakultas tersebut tidaklah mudah. Diperlukan perjuangan panjang yang melibatkan banyak pihak, mulai dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Kementerian Kesehatan, tim akademik Umuslim di bawah kepemimpinan Rektor Dr. Marwan, hingga dukungan dari Universitas Syiah Kuala sebagai mitra strategis. Pemerintah Kabupaten Bireuen dan tokoh masyarakat juga turut memberikan dukungan penuh.
Buku yang diterbitkan berkenaan dengan lahirnya fakultas ini, menurut Ceulangiek, berhasil menangkap denyut semangat perjuangan tersebut. Lebih dari sekadar dokumentasi, buku ini juga menjadi inspirasi generasi muda dan pengingat bahwa pendidikan adalah gerakan sosial yang hidup, bukan hanya sekadar layanan akademik.
"Fakultas Kedokteran ini hadir bukan untuk gengsi institusi, tapi sebagai jawaban atas krisis distribusi dokter di Aceh. Kita ingin mencetak tenaga medis yang tidak hanya pintar, tapi juga peduli pada kampung halamannya," ungkapnya. Ia menyebut pendirian ini sebagai bentuk nyata dari dekolonisasi pendidikan: membangun dari pinggiran untuk memperkuat pusat.
Ceulangiek juga menekankan bahwa Umuslim sebagai kampus wakaf memiliki kedekatan emosional dan sosiologis dengan rakyat. Maka dari itu, fakultas kedokteran ini tidak akan menjadi menara gading, melainkan lembaga pelayanan yang tumbuh dari denyut nadi rakyat dan hadir untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Ia pun menyampaikan apresiasi tinggi kepada Rektor Dr. Marwan yang telah menunjukkan kepemimpinan luar biasa dalam mewujudkan fakultas ini. "Tidak mudah membangun fakultas kedokteran. Tapi Umuslim membuktikan bahwa dengan niat tulus, kerja keras, dan manajemen yang jujur, hal besar bisa diraih," katanya.
Sebagai Ketua Pembina Yayasan, Ceulangiek berkomitmen untuk terus menjaga semangat wakaf sebagai fondasi moral kampus. Yayasan akan mendukung pengembangan Fakultas Kedokteran, mulai dari pembangunan rumah sakit pendidikan, peningkatan kualitas SDM, hingga penguatan jejaring nasional dan internasional.
Ceulangiek menginformasikan Bahwa Fakultas Kedokteran Universitas Almuslim resmi membuka penerimaan mahasiswa baru tahun ini dengan kuota sebanyak 50 orang untuk tahun pertama. Pimpinan universitas mengajak putra-putri terbaik Aceh untuk mendaftarkan diri dan menjadi bagian dari generasi dokter masa depan yang berkualitas, berintegritas, dan siap mengabdi untuk masyarakat Aceh dan Indonesia.
"Fakultas Kedokteran ini adalah warisan umat, kebanggaan daerah, dan cahaya untuk masa depan. Mari kita jaga bersama, agar menjadi rumah bagi ilmu pengetahuan dan pengabdian," tutupnya.
Sumber : Meugah.com
Redaksi : ipul pedank laut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar