Elitnesia.id|Takengon ,– Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Yayasan Arita Cipta Karya resmi melantik dan mengukuhkan jajaran pengurus tingkat wilayah (DPW) dan cabang (DPC) dari seluruh Indonesia, dalam sebuah seremoni yang berlangsung di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon, Minggu (29/6/2025).
Pengukuhan ini sekaligus menandai deklarasi nasional gerakan sosial dan ekonomi berbasis masyarakat yang dimulai dari Dataran Tinggi Gayo untuk kemudian dikembangkan menjadi kekuatan baru skala nasional.
Bupati Aceh Tengah, Drs. Haili Yoga, M.Si, yang hadir dan turut melantik pengurus, menegaskan bahwa pelantikan ini bukan semata seremoni, melainkan awal dari tanggung jawab besar bagi seluruh jajaran pengurus di seluruh Indonesia.
“Ini bukan sekadar pelantikan, ini adalah titik awal dari amanah besar yang dipercayakan kepada kita semua. Pusat kita di Takengon, tapi semangat kita untuk seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke,” ujar Haili Yoga.
Acara tersebut turut dihadiri oleh para pimpinan wilayah dari berbagai daerah, mulai dari Papua, Kalimantan, Sumatera, hingga Nusa Tenggara. Hadir pula istri Wakil Bupati Bireuen, Hj. Hiryani Daoed, yang menyatakan dukungannya terhadap semangat kebangsaan dan misi kolektif yayasan dalam menghadirkan perubahan nyata bagi masyarakat.
Ketua Umum Yayasan Arita Cipta Karya, Lelia Handayani, ST, dalam sambutannya menyampaikan bahwa yayasan kini memperkuat langkahnya dengan membentuk KOPIM ARITA, sebuah tim kreatif internal yang menjadi motor penggerak ide-ide inovatif yayasan di bidang sosial dan ekonomi.
“Kami memberi ruang bagi anggota untuk bereksperimen dan mengeksplorasi pendekatan baru. Kegagalan bukan akhir, tapi justru awal lahirnya gagasan segar dan berdampak,” kata Lelia.
Yayasan Arita Cipta Karya membawa visi menjadi organisasi aktif yang berperan mendorong kesejahteraan sosial, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Dalam paparannya, Lelia menjelaskan sejumlah misi utama yayasan, antara lain:
• Membangun organisasi yang berkelanjutan dengan semangat gotong royong dan partisipasi aktif masyarakat;
• Meningkatkan kesadaran sosial, budaya, dan keagamaan;
• Mendorong kemandirian ekonomi berbasis UMKM, ketahanan pangan, dan ekonomi kreatif;
• Meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan, teknologi, dan digitalisasi;
Mengedepankan pelestarian lingkungan, pengembangan energi hijau, dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan.
Lelia menekankan, Yayasan Arita Cipta Karya tidak akan berjalan sendiri. Kolaborasi dengan pemerintah pusat maupun daerah menjadi kunci dalam membangun sistem ekonomi yang inklusif dan berdaya saing.
Sumber : Amat asah parang
Editor : Ipul pedank laut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar