• Jelajahi

    Aplikasi (1) Artis (3) Covid 19 (1) Daerah (553) Hukum (87) Internasional (187) Kampus (58) Lifestyle (16) Nasional (348) Politik (74)
    Copyright © elitnesia.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Raja Rimba Malikussaleh Juara Open Turnamen Geulayang Tunang Piala Keuchik Peudada se-Aceh

    09 November 2025, 12:18 WIB Last Updated 2025-11-09T05:18:56Z

     

    Kapolsek Peudada, IPTU Supratman, S.H., menyerahkan hadiah utama berupa sepeda motor Honda Beat kepada tim Raja Rimba Malikussaleh yang keluar sebagai juara pertama pada Open Turnamen Geulayang Tunang Piala Keuchik Peudada se-Aceh, di Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Sabtu (8/11/2025).

    Elitnesia.id|Bireuen — Langit Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, kembali semarak oleh warna-warni layangan aduan yang saling berkejaran di udara. Setelah hampir tiga pekan berlangsung, Open Turnamen Geulayang Tunang Piala Keuchik Peudada se-Aceh resmi berakhir dengan kemenangan Raja Rimba Malikussaleh sebagai juara pertama, Sabtu (8/11/2025).


    Turnamen yang dibuka pada 20 Oktober lalu itu diikuti oleh peserta dari berbagai kabupaten dan kota di Aceh. Sedikitnya 600 layangan aduan bersaing di langit Peudada untuk memperebutkan total hadiah senilai Rp30 juta, termasuk sepeda motor Honda Beat merah, sepeda listrik, dan sepeda gunung bagi para pemenang utama.


    Ketua Panitia, Jamaluddin, menyampaikan rasa syukur atas suksesnya penyelenggaraan turnamen yang berlangsung meriah dan aman. “Kami bangga karena turnamen ini mendapat antusias tinggi dari para pecinta geulayang tunang se-Aceh. Semoga tahun depan bisa lebih besar dan lebih ramai lagi,” ujarnya.


    Babak final berlangsung sengit di area persawahan Peudada yang menjadi arena utama. Dengan latar hamparan sawah hijau dan hembusan angin sore, 12 layangan terbaik dari berbagai daerah unjuk ketangkasan di udara.


    Para finalis tersebut antara lain:


    1. Aneuk Agam (Pidie Jaya)

    2. Rambong Raya (Bete Timoh, Jeumpa)

    3. Bek Teungeut (Matang Pasi, Peudada)

    4. Raja Gandeng (Gandapura)

    5. Jhon Lam ka Lam Rateb (Matang Pasi, Peudada)

    6. Keuchik Leman (Blang Bati, Peudada)

    7. Dr. Popon (Lhok Awe, Kuala)

    8. Asap Dapu (Peudada)

    9. Beringin Jaya (Calok, Peudada)

    10. Dr. Popon (Lhok Awe, Kuala)

    11. Raja Rimba (Malikussaleh)

    12. Bajak Laut (Peudada)


    Dalam pertandingan yang berlangsung ketat dan disaksikan ratusan penonton, Raja Rimba Malikussaleh akhirnya berhasil menundukkan lawan-lawannya dan keluar sebagai juara pertama. Posisi juara dua diraih oleh Aneuk Agam dari Pidie Jaya, sedangkan juara tiga disabet Dr. Popon dari Lhok Awe Kuala.


    Para pemenang Open Turnamen Geulayang Tunang Piala Keuchik Peudada se-Aceh berpose bersama usai menerima hadiah utama. Tim Raja Rimba Malikussaleh meraih juara pertama, disusul Aneuk Agam dari Pidie Jaya sebagai juara kedua, dan Dr. Popon dari Lhok Awe Kuala di posisi ketiga, pada penutupan turnamen di Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Sabtu (8/11/2025).


    Sementara itu, peserta lainnya memperebutkan gelar juara harapan I, II, dan III, yang tak kalah bergengsi di kalangan penggiat layangan Aceh.


    Ketua APDESI Kecamatan Peudada, Taufik Wahyudi, mengapresiasi pelaksanaan turnamen tersebut. Ia menyebut kegiatan semacam ini bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga sarana mempererat kebersamaan antarwarga.


    “Geulayang Tunang bukan hanya permainan rakyat, tapi juga simbol persatuan dan semangat gotong royong masyarakat Peudada. Kami di APDESI akan terus mendukung kegiatan positif seperti ini,” katanya.


    Wasit Ridwan dan Syahrol, dua tokoh yang dikenal di kalangan penggiat layangan Aceh, turut memastikan jalannya pertandingan berlangsung sportif dan sesuai aturan tradisi.


    Sorak-sorai penonton terdengar hingga ke tepi sawah setiap kali dua layangan bersinggungan di udara. Anak-anak, remaja, hingga orang tua tampak larut menikmati pertandingan yang membawa nuansa nostalgia masa kecil.


    “Seru kali! Apalagi pas layangannya putus di atas kepala kita,” ujar salah satu warga sambil tertawa riang.


    Turnamen Geulayang Tunang Piala Keuchik Peudada se-Aceh ini menjadi salah satu agenda budaya yang dinanti masyarakat Bireuen setiap tahunnya, sebagai bentuk pelestarian permainan tradisional Aceh sekaligus memperkuat silaturahmi antar-daerah.



    Redaksi : Ipul pedank laut 
    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini