Elitnesia.id|Aceh Tamiang, 12 Desember — Lima orang anggota komunitas Vespa dari berbagai daerah menelusuri wilayah pedalaman Kabupaten Aceh Tamiang untuk melihat langsung dampak banjir bandang yang melanda Desa Babo, Kecamatan Bandar Pusaka. Desa ini disebut sebagai salah satu wilayah terdampak paling parah dalam bencana banjir besar yang terjadi di Aceh.
Kelima relawan yang tergabung dalam gerakan Vespa Peduli Sesama tersebut masing-masing berasal dari latar komunitas berbeda, yakni Pak Guru sebagai perwakilan Vespa Aceh Tamiang, Bimbi dan Bembeng dari Vespa Tamiang, Erva perwakilan Vespa Bontang, Kalimantan Timur, serta Agus Cacink dari Vespa Lhokseumawe.
Dengan mengandalkan kendaraan roda dua, mereka menyusuri medan sulit menuju Desa Babo. Sepanjang perjalanan, para relawan dikejutkan oleh pemandangan yang tidak biasa di sepanjang aliran sungai desa tersebut.
“Kami dan tim heran melihat begitu banyak gelondongan kayu di pinggir sungai. Saat bergerak lebih dekat ke permukiman warga, terlihat pemandangan yang sangat memprihatinkan. Ratusan bahkan ribuan pohon besar terbawa arus dan merapat ke pemukiman, lalu menghancurkan rumah-rumah warga,” ujar Agus Cacink saat ditemui di lokasi, Kamis (12/12).
Menurut Agus, banjir bandang yang melanda Desa Babo tidak hanya membawa material lumpur, tetapi juga kayu-kayu berukuran besar yang diduga berasal dari kawasan hulu. Kondisi tersebut memperparah kerusakan pemukiman dan fasilitas warga.
Ia menilai peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak terkait pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, khususnya kawasan hutan dan daerah aliran sungai.
“Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tidak menebang pohon sembarangan. Jika alam dijaga, maka alam juga akan menjaga manusia,” kata Agus.
Kehadiran komunitas Vespa lintas daerah ini tidak hanya sebagai bentuk solidaritas, tetapi juga sebagai upaya menyuarakan kepedulian terhadap dampak kerusakan lingkungan yang berujung pada bencana kemanusiaan. Mereka berharap perhatian serius dari semua pihak agar kejadian serupa tidak terus berulang di masa mendatang.
Sumber : Agus Cacink, perwakilan Vespa Peduli Sesama
Redaksi : Ipul pedank laut



Tidak ada komentar:
Posting Komentar