• Jelajahi

    Aplikasi (1) Artis (3) Covid 19 (1) Daerah (553) Hukum (87) Internasional (191) Kampus (58) Lifestyle (16) Nasional (353) Politik (74)
    Copyright © elitnesia.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Refleksi Tsunami 2004, Bireuen Perkuat Spiritualitas dan Mitigasi Bencana

    24 Desember 2025, 16:51 WIB Last Updated 2025-12-24T09:51:30Z

     


    Elitnesia.id|Bireuen,- Pemerintah Kabupaten Bireuen menggelar Peringatan Tsunami Aceh di Masjid Agung Sultan Jeumpa Bireuen, Rabu (24/12/2025). Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Bireuen Ir. H. Lazuardi, MT, unsur Forkopimda, Sekretaris Daerah, para pejabat tinggi pratama, pejabat eselonering, pegawai fungsional, serta seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bireuen.


    Zikir bersama dan tausiah agama menjadi inti kegiatan, menandai bahwa refleksi bencana di Aceh selalu berangkat dari kesadaran spiritual. Lantunan zikir yang menggema di masjid bukan hanya doa bagi para korban tsunami 2004, tetapi juga ikhtiar batin menghadapi berbagai ujian bencana yang masih terjadi hingga hari ini.


    Dua puluh satu tahun lalu, tsunami 2004 mengubah wajah Aceh sekaligus cara pandang masyarakat terhadap bencana. Kini, saat banjir dan longsor kembali menempatkan sejumlah wilayah Aceh dalam status darurat, peringatan tsunami terasa lebih dari sekadar agenda seremonial. Ia hadir sebagai cermin untuk kembali mempertanyakan sejauh mana pelajaran pahit tersebut benar-benar diamalkan dalam kehidupan dan kebijakan pembangunan.


    Masjid Agung Sultan Jeumpa menjadi ruang hening untuk merenung. Refleksi yang terbangun mengajak semua pihak menyadari bahwa bencana tidak hanya meninggalkan duka, tetapi juga amanah untuk berbenah, baik secara spiritual maupun struktural.


    Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Bireuen, Azmi, S.Ag, dalam tausiahnya menyampaikan bahwa bencana bukan semata-mata kehendak alam, melainkan panggilan untuk memperbaiki hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan sesama, serta dengan lingkungan. Pesan tersebut terasa relevan di tengah bencana banjir yang terus berulang di sejumlah wilayah.


    Namun demikian, refleksi tsunami tidak boleh berhenti pada ranah spiritual semata. Kondisi darurat bencana tahun 2025 kembali membuka pekerjaan rumah yang belum sepenuhnya terselesaikan, mulai dari penguatan mitigasi bencana, penataan ruang yang lebih berwawasan lingkungan, hingga pembangunan infrastruktur yang tangguh menghadapi dampak perubahan iklim.


    Melalui peringatan ini, Pemerintah Kabupaten Bireuen berharap semangat refleksi dan kebersamaan dapat menjadi penguat langkah ke depan, agar nilai-nilai spiritual sejalan dengan upaya nyata dalam membangun daerah yang lebih siap, aman, dan berketahanan terhadap bencana.


    Sumber : Amat asah parang

    Redaksi : ipul pedank laut

    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini