• Jelajahi

    Aplikasi (1) Artis (3) Covid 19 (1) Daerah (551) Hukum (78) Internasional (185) Kampus (57) Lifestyle (16) Nasional (269) Politik (60)
    Copyright © elitnesia.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    IKLAN UTAMA

    Iklan

    Iklan

    Belajar Dari Pengalaman Masa Lalu

    Minggu, 07 Maret 2021, Maret 07, 2021 WIB Last Updated 2021-11-11T12:08:20Z
    Opini : Andri Wahyudi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Malikussaleh

    elitnesia.com l Belajar adalah proses yang bersifat individu, dimana perubahan terjadi secara stimulus ke dalam sejumlah informasi sehingga menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang dan mempengaruhi perilaku individu tertentu.

    Secara umum, Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku seseorang sebagai hasil dari pengalaman atau praktek yang diperkuat.

    Misalnya, ketika kita mengalami suatu peristiwa yang membuat kita kurang puas akan hasil yang kita dapat, kita dapat merubah dan memperbaiki apa yang kurang dari sebelumnya, sehingga kita tidak akan mengulangi kesalahan dan kekurangan yang sama.

    Masa lalu tidak selalu berbicara hal buruk yang menimpa akan tetapi masa lalu merupakan sebuah guru untuk kita dapat belajar untuk memperbaiki diri dan bisa juga menjadi pengalaman pembelajaran untuk membuat hidup kita lebih baik lagi dari sebelumnya, karena pengalaman merupakan guru terbaik untuk kita.

    Terkadang kita selalu menganggap bahwa masa lalu adalah sesuatu kejadian yang membuat kita sakit hati dan tidak puas, padahal tidak, dibalik itu. Masa lalu adalah segala sesuatu yang pernah terjadi, entah itu yang membuat diri kita senang maupun yang membuat kita sedih. Momen masa lalu juga sangat susah untuk dilupakan ketika kita terlalu bahagia maupun sedih pada saat kejadian itu dilalui.

    Pembelajaran adalah proses interaksi antara individu terhadap lingkungannya yang menyebabkan terjadinya faktor perubahan perilaku seseorang ke arah yang lebih baik. Misalnya ketika kita mempunyai kebiasaan buruk seperti terbiasa berbicara kotor ketika dibuat kesal oleh teman, akan tetapi hal itu sedikit demi sedikit bisa dirubah apabila teman yang lainnya berusaha mengingatkannya agar tidak mengeluarkan kata-kata kotor. Apabila terus-menerus diberi pengertian bahwa mengucapkan kata-kata kotor itu sesuatu yang tidak baik untuk didengar dan bagi orang lain memandangnya sebelah mata, maka secara perlahan dia akan mengurangi mengucapkan kata-kata kotornya. Dari pada berbicara yang enggak jelas mending memilih diam.

    Andri Wahyudi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Malikussaleh
    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini