• Jelajahi

    Aplikasi (1) Artis (3) Covid 19 (1) Daerah (550) Hukum (81) Internasional (186) Kampus (57) Lifestyle (16) Nasional (275) Politik (68)
    Copyright © elitnesia.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Webinar Literasi Digital Aceh Barat, Bahaya Kejahatan di Ruang Digital

    27 September 2021, 11:18 WIB Last Updated 2021-11-11T12:06:12Z

    elitnesia.com | MEULABOH - Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.

    Sebagai Keynote Speaker adalah Bupati Kabupaten Aceh Barat yaitu, H. Ramli MS., dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021, Senin(30/08/2021) siang.

    Webinar di mulai oleh DEWI RACHMAWATI, M.Si Dosen LSPR Communication pada pilar KECAKAPAN DIGITAL yang memaparkan tema “DIGITAL SKILL : PENTINGNYA PEMAHAMAN KEAMANAN DIGITAL”. Dalam pemaparannya, Dewi menjelaskan hal yang perlu diperhatikan terkait wifi ruang publik adalah tidak seaman jaringan pribadi yang memerlukan kata kunci. Karena semua orang dapat mengakses di jaringan publik ada kemungkinan yang berniat jahat, jadi sebaiknya jangan mengirim data penting dan data pribadi dengan menggunakan jaringan publik. Menurut Dewi, secara standar perangkat sudah dirancang dengan segudang fitur keamanan, tapi karena kelalaian kita maka akan dimanfaatkan celah tersebut oleh orang yangtidak bertanggung jawab. Ada beberapa jenis fitur proteksi perangkat digital antara lain di hardware ada proteksi kata sandi, fingerprint authentication dan face authentication, sedangkan di software ada find my device, backup data, antivirus, enkripsi full disc dan shredder.

    Dilanjutkan dengan pilar KEAMANAN DIGITAL, oleh DIONYSIUS SENTAUSA Web & Mobile Development dengan tema “APA ITU KEAMANAN DIGITAL”. Dion menjelaskan keamanan digital berfungsi untuk melindungi informasi dari terjadinya tindakan cyber crime atau cyber attack. Ada beberapa jenis pengaman digital antara lain password, PIN, OTP yang hanya valid dalam interval waktu yang telah ditentukan sehingga sulit untuk penyerangan berulang (brute force) dan 2FA (Two Factor Authentication) adalah pengamanan untuk melindungi orang yang tidak dikenal yang berusaha mengakses data kita. Semua perangkat keamanan ini untuk melindungi dari para hacker, phising, brute force dan sebagainya.

    Pilar BUDAYA DIGITAL, oleh Dr. INAYATILLAH, M.Ag Ketua STAIN Aceh Barat dengan materi “BAHASA DAN DUNIA DIGITAL. Ina menjelaskan peran TIK era digital antara lain sebagai media komunikasi dan informasi, pengembangan kreatifitas dan inovasi, memperluas jaringan pertemanan, pembelajaran jarak jauh dan kejahatan dunia maya. Ada beberapa hal tentang kondisi pengguna internet di Indonesia, diantaranya laporan dari Digital Civility Index bahwa Indonesia di urutan bawah se Asia Tenggara dalam tingkat kesopanan, adanya resiko hoax, scam ujar kebencian, SARA dan Cyberbulliying. Dari hal inilah fungsi bahasa untuk menunjukan bentuk komunikasi, interaksi, sebagai identitas dimana seperti kita ketahui perkembangan TIK mempengaruhi gaya bahasa yang baru misalnya chat, mobile, download dan sebagainya. Ina menerangkan bahwa dari sini akan terjadi dampak negatif terhadap bahasa Indonesia seperti di media sosial kebanyakan menggunakan bahasa gaul, akan tergerusnya budaya asli, percampuran bahasa asing dan Indonesia dan penggunaan kode.

    M. HARIS SETIADY AGUS Praktisi Media dan Penggiat Media Sosial menjadi narasumber terakhir pada pilar ETIKA DIGITAL, yang mengangkat tema tentang DAMPAK PENYEBARAN HOAX”. Haris menjelaskan tujuan hoax adalah sebagai alat propaganda, membuat kegaduhan, menggiring opini publik dan meningkatkan kunjungan website sedangkan ciri hoax antara lain sumber berita yang tidak jelas, judul yang provokatif, situs yang tidak terpercaya dan sebagainya. Dampaknya menurut Haris akan terciptanya opini masyarakat tentang sebuah isu, masyarakat yang menerima sebagai pihak yan dirugikan. Kesimpulan yang diberikan Haris sebagai berikut, jangan langsung percaya apabila informasi berasal dari pegiat ormas, tokoh politik atau pengamat, cari informasi pembanding, jangan share yang belum jelas kebenarannya.  

    Webinar diakhiri, oleh IRFADILAH seorang Theatre Aktor dan Penyanyi yang menekankan tentang keamanan data kita, akun kita dari para peretas dan orang yang tidak bertanggung jawab. Sangat penting mengetahui apa saja bentuk keamanan digital agar Kita bisa melindungi diri saat beraktifitas di dunia maya.(*)

    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini