Elitnesia.id|Aceh Utara ,- Dukungan psikososial menjadi kebutuhan mendesak dalam situasi bencana, tidak kalah penting dibandingkan pemenuhan logistik. Layanan ini berperan besar dalam membantu memulihkan kondisi psikologis penyintas, khususnya anak-anak dan kelompok rentan, setelah mengalami peristiwa traumatis.
Bencana banjir hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Aceh dan Sumatera meninggalkan luka mendalam, tidak hanya secara fisik, tetapi juga psikologis. Banyak anak menunjukkan tanda-tanda kecemasan, ketakutan, hingga perubahan perilaku akibat kehilangan rumah, lingkungan bermain, dan rasa aman.
Menyikapi kondisi tersebut, Yayasan Cahaya Bintang Kecil Aceh bersama Komunitas Lhee Club dan CV Daratan Samudera menginisiasi kegiatan dukungan psikososial bertajuk “Bergerak di Lingkar Kendali” di tiga wilayah terdampak parah, yakni Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Bireuen, dan Kabupaten Aceh Utara.
Di sela kegiatan psikohiling, Koordinator Lapangan Maria Ulfa selaku pembina Yayasan Cahaya Bintang Kecil Aceh kepada pewarta di Langkahan Aceh Utara pada Selasa 30/12/2025 menyampaikan bahwa kegiatan ini difokuskan pada pemulihan mental anak-anak dan kelompok rentan melalui pendekatan yang ramah, partisipatif, dan berkelanjutan.
“Bencana memang berada di luar kendali kita, namun proses pemulihan psikologis masih bisa diupayakan melalui gerakan yang terarah dan penuh empati,” ujar Maria Ulfa.
Di Kabupaten Pidie Jaya, kegiatan dilaksanakan di Masjid Tuha dan ditangani langsung oleh Komunitas Lhee Club dengan melibatkan 112 anak sebagai peserta.
Sementara itu, di Kabupaten Bireuen, kegiatan dipusatkan di Desa Balee Panah, Kecamatan Juli, salah satu wilayah dengan dampak bencana terberat. Tercatat 114 Kepala Keluarga mengungsi, dengan 55 rumah hilang total akibat perubahan aliran sungai serta 42 rumah berada dalam kondisi berisiko parah. Di lokasi ini, dukungan psikososial diikuti oleh 117 anak, 5 ibu menyusui, dan 10 lansia yang tinggal di posko pengungsian.
Adapun di Kabupaten Aceh Utara, kegiatan berlangsung di Gampong Buket Linteung, Kecamatan Langkahan, pada Selasa, 22 Desember 2025, dengan jumlah peserta 112 anak. Wilayah ini termasuk daerah yang cukup parah terdampak banjir, dengan akses jalan yang sulit dijangkau akibat medan berat dan berlumpur. Hingga kegiatan berlangsung, belum ada lembaga lain yang masuk untuk melakukan pemulihan psikologis di wilayah tersebut.
Dalam pelaksanaannya, tim menggunakan metode terpadu berupa art terapi dan terapi menulis, khususnya bagi anak-anak dan remaja. Metode ini dipilih karena bersifat menyenangkan sekaligus efektif untuk membantu menyalurkan emosi, mengurangi stres, serta membangun kembali rasa aman pascabencana.
Kegiatan dukungan psikososial ini dilaksanakan selama 10 hari, terhitung sejak 24 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026, dan dilakukan secara bertahap di setiap wilayah sasaran.
Melalui tema “Bergerak di Lingkar Kendali”, kegiatan ini menjadi pengingat bahwa meskipun bencana tidak dapat dihindari, upaya pemulihan mental masyarakat—terutama generasi muda—dapat terus dilakukan melalui gerakan kemanusiaan yang konsisten dan berkelanjutan.
Sumber : Amat Asah Parang
Editor : Ipul pedank laut


Tidak ada komentar:
Posting Komentar