• Jelajahi

    Aplikasi (1) Artis (3) Covid 19 (1) Daerah (553) Hukum (87) Internasional (187) Kampus (58) Lifestyle (16) Nasional (348) Politik (74)
    Copyright © elitnesia.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Forum Pemuda Aceh: Kepemimpinan Pramuka Harus Prioritaskan Integritas dan Kapasitas

    16 Juni 2025, 12:18 WIB Last Updated 2025-06-16T05:18:07Z

     




    Elitnesia.id| Banda Aceh, Senin 16 Juni 2025 — Forum Pemuda Aceh menyampaikan pernyataan terbuka terkait dinamika kepemimpinan Gerakan Pramuka Aceh menjelang Musyawarah Daerah (Musda). Dalam pernyataannya, Forum menilai salah satu kandidat, Jufri Effendi, tidak memiliki kapasitas memadai untuk memimpin organisasi sebesar dan sekompleks Pramuka.


    “Gerakan Pramuka membutuhkan pemimpin yang memiliki rekam jejak kuat, integritas, dan kharisma kepemimpinan. Bukan hanya pengalaman administratif,” ujar Ketua Forum Pemuda Aceh, Syarbaini, dalam keterangannya kepada media, Senin (16/6/2025).



    Forum juga meluruskan isu yang beredar mengenai dukungan Muzakir Manaf (Mualem), Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Aceh, terhadap Jufri. Menurut Syarbaini, tidak ada restu khusus dari Mualem.


    “Pernyataan yang menyebutkan adanya dukungan Mualem merupakan bentuk manipulasi opini. Kami sudah melakukan klarifikasi langsung, dan hasilnya tidak ada dukungan resmi sebagaimana diklaim pihak tertentu,” jelasnya.


    Syarbaini menegaskan bahwa Mualem, dengan kapasitasnya sebagai pembina utama gerakan Pramuka di Aceh, dipastikan akan mengutamakan kualitas, bukan loyalitas sempit.



    Di sisi lain, Forum menyoroti dukungan luas yang mengalir kepada Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah TM Daud (Dek Fadh), sebagai calon Ketua Kwarda. Dukungan tersebut, menurut Forum, berasal dari 20 Kwartir Cabang (Kwarcab) di seluruh Aceh.


    “Ini bukan soal politik praktis. Fadhlullah memiliki akses kebijakan, pemahaman terhadap isu kepemudaan, dan telah menunjukkan komitmen untuk melanjutkan program-program strategis Pramuka Aceh,” kata Beny, salah satu aktivis pemuda.



    Forum Pemuda Aceh menyampaikan kekhawatiran atas potensi politisasi dalam Musda. 


    “Gerakan Pramuka adalah wadah pembinaan karakter generasi muda. Ia tidak boleh dijadikan kendaraan politik atau ambisi pribadi,” kata Syarbaini.


    Beny menambahkan bahwa mekanisme Musda harus berjalan dengan demokratis dan jujur. 


    “Hindari intrik dan manuver yang mencederai marwah organisasi,” ujarnya.



    Syarbaini juga menyinggung pentingnya figur yang memiliki ketokohan kuat. Ia menilai, jika sosok tanpa kharisma dan rekam jejak jelas memimpin Kwarda, maka dikhawatirkan akan mereduksi wibawa organisasi.


    “Bagaimana mungkin seorang Ketua Kwarda nantinya melantik Bupati atau Wali Kota sebagai Mabicab, jika tidak memiliki ketokohan? Kepemimpinan bukan soal keinginan pribadi, tetapi tanggung jawab dan kapasitas,” tuturnya.


    Forum Pemuda Aceh menyerukan agar Musda Pramuka Aceh menjadi momentum demokratisasi yang sehat, serta memilih pemimpin yang layak, kredibel, dan membawa gerakan Pramuka ke arah yang lebih baik.


    Editor : Ipul pedank laut

    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini